Ibu & Anak Pendidikan Anak Tumbuh Kembang Anak

Cara Mengendalikan Emosi Saat Mendidik Anak

19 Oktober 2020 Cara Mengendalikan Emosi Saat Mendidik Anak

Mendidik anak adalah tugas orang tua. Namun mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Perlu kesabaran ekstra saat mengajar anak.

Adakalanya orang tua pasti pernah marah atau merasa kesal karena perbuatan anak atau merasa perintah dan nasihat orang tua tidak didengar oleh anak. Ada faktor kemungkinan karena orang tua sudah terlalu kelelahan fisik dan batin, terlalu banyak pikiran, atau mungkin pola asuh orangtua yang secara tidak disadari “diturunkan” pada dirinya. Banyak faktor yang menyebabkan orangtua, terutama ibu, sangat emosi yang berujung pada tindakan kekerasan saat mengajar anak.

Walau begitu, emosi tersebut bisa dan sebaiknya dikelola lagi supaya anak tidka merasa “ditekan”. Secara psikologi, anak akan merasa “ditekan” dan merasa dirinya sangat bodoh, yang akhirnya membuat mereka tidak semangat belajar. Lalu bagaimana cara mengendalikan emosi saat mendidik anak? Berikut beberapa tips yang bisa anda gunakan.

  1. Sebelum menghadapi anak, redakan emosi terlebih dahulu
    Ketika orang tua baru pulang kerja, kelelahan karena mengurus rumah, atau sedang pusing menghadapi masalah, lalu tiba-tiba anak meminta sesuatu atau ada masalah menyangkut anak, ada baiknya orang tua menenangkan diri terlebih dahulu. Hirup dan buang nafas sebanyak tiga kali, buat diri anda serileks mungkin. Baru dengarkan apa yang diinginkan anak atau masalah yang sedang dihadapi anak. Menangani anak ketika sedang emosi akan membuat orang tua cepat meledak marah dan secara naluri malah akan membuat anak membentengi dirinya dari ledakan kemarahan orang tuanya, seperti melawan, ataupun malah tidak mau mendengarkan apa yang dibicarakan sama sekali.

 

  1. Mengajari anak melalui kesukaan anak
    Anak akan lebih tertarik melakukan kegiatan yang mereka sukai. Sama seperti kita orang tua akan bersemangat dan senang bila melakukan hal yang kita sukai. Contohnya kalau anak anda sangat menyukai boneka Barbie, anda bisa mendekati anak melalui boneka Barbie. Seperti dalam pelajaran matematika hitung berhitung, atau yang lainnya. Dengan begitu anak akan lebih senang belajar, dan orang tua tidak harus emosi karena anak tidak semangat belajar.

 

  1. Ajarkan dengan memberi contoh
    Daya pemahaman tiap anak berbeda-beda. Selain memberi pemahaman dengan kata-kata, berikan pemahaman kepada anak melalui contoh atau imajinasi. Contohnya ketika mengajarkan anak mengenai sejarah. Walaupun anak sudah membaca buku bagaimana sejarah itu terjadi, anak belum tentu paham bagaimana gambaran sejarah tersebut. Salah satu cara untuk membuat anak paham adalah dengan memakai boneka atau menceritakan kembali dengan suara sound effect yang menarik.

 

  1. Tidak membandingkan anak dengan orang lain
    Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang unggul pada kemampuan A, tapi tidak dengan kemampuan B. Ada juga ada yang unggul dengan kemampuan B namun tidak memiliki kemampuan A. Sebagai orang tua, mungkin adakalanya kita iri pada kemampuan anak orang lain. Namun membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain bukanlah solusi yang tepat. Membanding-bandingkan anak dapat membuat anak menjadi kurang percaya diri dan merasa dirinya tidak bagus. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menghargai usaha dan kemajuan anak sekecil apapun.

 

  1. Pentingnya memuji anak
    Memuji anak adalah hal yang tidak kalah penting dalam mendidik anak. Jangan sampai kurang memuji dan terlalu memuji anak. Kalau memang anak dirasa sudah melakukan usaha yang terbaik, namun hasilnya tidak sesuai ekspetasi, tidak ada salahnya memberikan apresiasi atas usahanya. Anak pun belajar supaya menghargai proses menuju kesuksesannya. Anak pun menjadi lebih senang dalam mempelajari hal baru tanpa merasa tertekan. Namun apabila anak terlalu sering dipuji apabila berhasil melakukan sesuatu, dengan banyaknya pujian yang ia dapatkan, sang anak akan merasa dirinya sudah terlalu bagus untuk mempelajari hal lainnya. Hal ini bisa menjadi boomerang bagi masa depan anak karena terlalu percaya diri.

 

Demikian beberapa tips yang bisa anda gunakan dalam mendidik anak. Selain itu, penting sebagai orang tua untuk terus belajar mengenai Parenting. Orang tua dapat belajar memilah kapan anak perlu disanjung-sanjung, dan kapan anak perlu ditegur dengan keras. Dengan adanya pengetahuan tentang parenting, orang tua akan lebih mudah mengelola emosi dan memahami situasi psikologi anak.

 

 

Lihat juga artikel lainnya

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.