Apakah Sekolah Offline Lebih Baik?
1 Desember 2021Adanya pandemi COVID-19 di Indonesia pada awal tahun 2020 membawa dampak pada perubahan pola pembelajaran dari tatap muka (konvensional / offline) menjadi daring (online). Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi para guru maupun murid yang selama ini terbiasa dengan pola dan model pembelajaran tatap muka.
Banyak faktor yang menjadi penghambat berjalannya pola pembelajaran ini, seperti ketersediaan infrastrukur, persebaran jaringan internet yang belum merata, hingga pengetahuan juga keterampilan dalam memanfaatkan dan mengelola Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring yang minim.
Berdasarkan kondisi yang kurang baik dalam penerapan pembelajaran daring sejauh ini, belakangan banyak pihak yang mencoba untuk membandingkan pembelajaran daring dengan tatap muka. Yang mana pembelajaran tatap muka dianggap masih yang paling ideal dan efektif untuk pelaksanaan KBM di Indonesia.
Hal apa yang jadi faktor pembeda utama dalam metode belajar online dan offline ini? Cara belajar manakah yang lebih efektif? Mari kita dalami satu per satu. Berikut bagaimana poin metode belajar offline.
- Lokasi
Kegiatan belajar mengajar secara offline atau tatap muka secara langsung menuntut anak untuk bangun pagi, bersiap-siap, menaiki kendaraan, dan bermacet-macetan untuk pergi ke sekolah atau tempat kursus anak. Kita juga harus mengatur agenda anak dengan baik, karena untuk pergi ke tempat belajar, tentunya perlu memperhitungkan waktu perjalanan supaya tidak terlambat. Namun pada kegiatan belajar mengajar secara offline, murid-murid sama sekali tidak perlu takut akan keterbatasan fasilitas yang dapat mengganggu proses belajar mereka. Selama jam pelajaran, murid hanya perlu duduk dan berinteraksi dengan guru-guru atau bahkan bermain dengan teman-teman mereka. Dengan demikian, anak hanya perlu fokus belajar dan meningkatkan semangat belajar mereka.
- Fleksibilitas
Waktu merupakan hal yang paling penting dalam sebuah kelas offline. Orang tua harus dapat memperhitungkan berapa lama perjalanan anak ke sekolah dan aktivitas penting lainnya seperti kursus atau les tambahan. Terlebih lagi, pergantian jadwal yang tiba-tiba akan menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Oleh karena itulah yang menjadi alasan mengapa setiap guru harus merancang jadwal kelas dari jauh-jauh hari. Di samping tantangan tersebut, belajar secara offline dapat membuat anak menjadi lebih fokus pada saat belajar karena tidak ada hal-hal lain yang akan menjadi distraksinya. Saat peserta didik datang ke sebuah kelas yang memiliki jadwal yang sudah tetap, ia akan mencurahkan segala perhatian pada kegiatan pengajaran yang sedang ia ikuti.
- Efektivitas
Tentu saja berbanding terbalik dengan pembelajaran daring, anak tidak akan menemukan kesulitan serupa pada saat tengah belajar offline. Dalam pengajaran tatap muka secara langsung, guru juga dapat dengan lebih mudah mengawasi semua murid dan memastikan bahwa setiap anak memperhatikan pelajaran dengan baik. Dalam hal ini, kelas offline memiliki kelebihan pada saat proses belajar mengajar. Walau sebenarnya, hal ini dapat berimbang dengan kelas online jika guru yang menerangkan mempunyai kompetensi yang sama baiknya, serta dapat membangun koneksi dengan para peserta didiknya.
Lihat juga artikel lainnya