Apakah Anak-anak Boleh Minum Kopi?
7 Desember 2020Minum kopi adalah hal lumrah bagi orang dewasa. Namun bagaimana apabila anak – anak ingin mencicipi? Berikut beberapa informasi mengenai minum kopi pada anak.
Kandungan terbesar pada kopi
Saat ini kita dapat menemukan banyak sekali kedai kopi cantik di mana – mana yang menyajikan kopi dengan berbagai campuran gula, susu, sirup, dan lain – lain. Campuran – campuran tersebut membuat rasa kopi menjadi lebih nikmat di lidah siapa pun dibanding kopi hitam. Dari wangi kopi yang nikmat saja tidak jarang anak – anak pun jadi tertarik untuk ingin mencobanya. Namun bukan berarti kopi dengan tambahan gula, susu, atau pun sirup aman untuk dikonsumsi oleh anak – anak.
Pada dasarnya, kopi memiliki kandungan kafein yang menyebabkan kopi menjadi minuman berisiko untuk anak – anak. Dilansir dari hellosehat.com, kafein adalah zat stimulan alami yang bisa ditemukan dari berbagai sumber minuman. Contohnya seperti kopi, soda, minuman energi, atau teh. Fungsi dari zat stimulan ini adalah membantu Anda tetap terjaga dan berenergi.
Kadar kafein untuk anak
Kopi merupakan salah satu minuman dengan kandungan kafein yang cukup tinggi. Pada satu cangkir kopi, kira-kira terdapat 95 miligram kafein. Sebetulnya, anak – anak diperbolehkan untuk mengkonsumsi minuman berkafein seperti kopi hitam dan soda. Namun ada batasan sesuai usia anak. Berikut batas maksimal konsumsi kafein per hari untuk anak – anak.
- 45 mg untuk anak usia 4-6 tahun.
- 62,5 mg untuk anak usia 7-9 tahun.
- 85 mg untuk anak usia 10-12 tahun.
Usia anak sebaiknya diperbolehkan minum kopi
Untuk jenis kopi tertentu seperti espresso, cappuccino, latte, dan lain – lainnya, sebaiknya dikonsumsi saat anak sudah berusia 18 tahun. Akan tetapi lebih dianjurkan untuk menghindari pemberian kopi pada anak usia di bawah 18 tahun. Entah itu kopi hitam atau pun kopi dengan campuran gula, susu atau pun sirup.
Memberikan kopi hitam atau minuman berkafein pada anak – anak pada dasarnya harus diperhatikan lebih hati – hati. Kafein pada kopi dapat menyebabkan insomnia atau sulit tidur karena mata anak masih tetap terjaga dan belum merasa mengantuk ingin tidur. Hal ini dapat mengganggu waktu istirahat anak sehingga anak akan menjadi kurang tidur pada hari berikutnya. Anda dapat berkonsultasi ke dokter anak untuk mengetahui asupan makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan anak dan mendukung tumbuh kembangnya.
Lihat juga artikel lainnya