Pentingnya pendampingan orangtua terhadap anak dalam menghadapi Ujian Nasional 1
28 April 2020Ujian Nasional telah menjadi monster yang menakutkan terutama para siswa dan sekolah, terlebih orangtua siswa. Setiap siswa pasti pernah mengalami ketakutan dan kecemasan, saat menghadapi situasi tertentu, terutama ketakutan dan kecemasan saat menghadapi Ujian Nasional. Kecemasan merupakan respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan oleh seseorang. Siswa yang mengalami gangguan kecemasan (Anxiety Disorder) akan sangat mengkhawatirkan hasil ujiannya.
Kecemasan siswa saat menghadapi Ujian Nasional merupakan perasaan takut apabila mengalami kegagalan, mendapatkan nilai yang jelek serta tidak dapat mengerjakan Ujian Nasional. Merasa cemas dalam menghadapi ujian nasional sebenarnya adalah suatu hal yang wajar terjadi. Bahkan dapat mendorong semangat belajar siswa dan menjaga agar siswa tersebut merasa termotivasi dalam mengerjakan Ujian Nasional. Akan tetapi jika rasa cemas tersebut berlebihan, maka akan dapat menggangu belajar dan kondisi psikologis siswa. Perasaan takut dan cemas juga dapat sangat mengganggu pikiran dan fokus perhatian. Di samping itu rasa cemas yang berlebihan juga menghambat kemampuan dan kinerja otak siswa dalam menghadapi Ujian Nasional.
Siswa yang mengalami ketakutan dan kecemasan berlebihan untuk menghadapi Ujian Nasional, biasanya mengalami tanda-tanda, sebagai berikut: mudah lelah, selalu merasa gelisah, mudah marah, sulit berkonsentrasi, otot terasa tegang, mengalami gangguan tidur, dan sulit mengendalikan rasa cemas. Adapun secara umum, semua jenis gangguan kecemasan memiliki gejala yang sama, yaitu: merasa kesulitan, panik, atau takut; tidak bisa tenang atau tetap diam; jantung berdebar-debar; tangan dan kaki terasa dingin, berkeringat, mati rasa, atau kesemutan; sesak napas; merasa pusing; mulut kering, dan mual. Sedangkan secara kognitif dapat dilihat dari tanda-tanda: lupa dengan semua yang sudah dipelajari, sulit berkonsentrasi saat mengerjakan latihan soal ujian, dan khawatir atau berpikiran negatif terhadap hasil ujiannya.