Ibu & Anak Pendidikan Anak Tumbuh Kembang Anak

Optimisme Orang Tua Terhadap Kesuksesan Anak

24 November 2021 Optimisme Orang Tua Terhadap Kesuksesan Anak

Optimisme adalah paham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan serta sikap selalu memiliki harapan baik di segala hal. Dengan sikap optimis, seseorang akan bersemangat dalam menjalani kehidupan. Optimis juga membuat seseorang melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif sehingga dapat melindungi diri dari kecemasan dan rasa putus asa.

Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Mereka ingin melihat anaknya tumbuh menjadi orang sukses di masa depan. Tetapi perlu diingat bahwa orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan kesuksesan seorang anak. Pola asuh dan cara didik yang diterapkan harus mampu membangun sikap positif di dalam diri sang anak. Tidak perlu selalu berpatokan pada nilai dan peringkat karena itu semua tidak menjamin kesuksesan anak di masa mendatang.

Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa kesuksesan seorang anak salah satunya adalah saat orang tua memiliki kepercayaan kepada anak berupa harapan yang sangat besar. Hal ini merupakan faktor paling besar. Mengapa demikian? Karena saat orang tua percaya kepada anaknya bahwa ia akan meraih kesuksesan di masa depan di saat itulah anak memiliki dorongan sehingga terciptalah optimisme yang mempengaruhi hidupnya. Optimisme inilah yang juga harus dimiliki oleh orang tua, jika orang tua optimis dan anak mengikuti sifat optimis tersebut timbullah perasaan dan energi positif pada anak.

Tahukah Anda? Kepercayaan yang diberikan penuh kepada anak merupakan modal besar dalam kemampuan tumbuh kembang anak.  Menurut Pakar Pendidikan dan Parenting Najelaa Shihab, sebelum anak mengembangkan kemampuannya, orang tua yang harus lebih dulu memberikan kepercayaan kepada anak. Kepercayaan yang diberikan orang tua kepada anak nantinya akan memacu anak untuk membuktikan bahwa dia mampu melakukan sesuatu.

Ketidakpercayaan orang tua pada anak justru akan membuat sang anak tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar sehingga sesuai dengan kekhawatiran orang tuanya. Misalnya saja saat orang tua tidak percaya kalau anaknya tidak dapat memenangkan suatu perlombaan dan hal itu ditunjukkan secara langsung oleh orang tua kepada sang anak, maka dapat dipastikan anak akan kesulitan memenangkan perlombaan tersebut. Anak akan beranggapan bahwa dia memang tidak mampu dan akhirnya yang dikhawatirkan terjadi.

Kepercayaan adalah hal yang penting bagi anak agar dapat terus tumbuh berkembang serta mampu melakukan banyak hal. Jangan bebani anak dengan kekhawatiran akan kegagalan atau ketidakmampuan melakukan sesuatu yang justru akan menjadi doa untuk sang anak. Tak banyak orang tua yang menyadari bahwa terkadang harapan orang tua kepada anak juga dapat menghancurkan hidupnya. Sebagai contoh ketika orang tua memaksakan kehendak kepada anak dalam hal cita-cita. Sementara sang anak mempunyai tujuan dan cita-citanya sendiri sesuai dengan keinginannya. Anak dituntut menjadi apa yang orang tua inginkan dan jadi melakukan sesuatu dengan terpaksa sehingga tidak akan maksimal dalam menjalani kehidupannya.

Oleh karena itu, jadilah orang tua yang mendukung apa yang ingin dilakukan sang anak dan percaya bahwa anak dapat melakukannya. Orang tua yang bersikap egois dengan memaksakan kehendaknya kan membuat anak merasa terbebani. Dengan tidak memaksakan kehendak kepada anak akan membuat anak mampu meraih kesuksesannya.

 

 

Lihat juga artikel lainnya

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.