Mendampingi Anak Dalam Masa Pubertas
27 Mei 2021Masa Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada periode ini remaja akan mengalami suatu perkembangan fisik, seksual, psikologis dan perubahan sosial sebagai ciri dalam masa pubertasnya. Dikatakan oleh sebagian besar masyarakat, masa remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
Masa pubertas merupakan suatu periode permulaan berfungsinya organ reproduksi yang diiringi dengan perubahan fisik dan mental remaja.
Seiringan dengan perkembangan fisiknya, pada masa ini akan terlihat jelas berbagai perubahan yang menyangkut aspek psikis, sosial dan perilakunya. Perubahan tersebut terjadi dengan pesat terutama pada awal masa remaja. Meskipun perkembangan dan perubahan yang terjadi ini biasanya mengikuti suatu urutan tertentu, namun urutan dari kematangan seksual tidak sama pada setiap remaja, dan terdapat perbedaan individual dalam usia dari masa pubertas tersebut.
Pubertas adalah masa yang relatif singkat yaitu, hanya sekitar dua sampai empat tahun. Di mana anak berusia remaja baik laki-laki maupun perempuan mengalami perkembangan fisik, termasuk mencapai kematangan rangka yaitu percepatan pertumbuhan, pengembangan karakteristik primer dan sekunder seksual.
Masa pubertas pada remaja putri biasanya dimulai saat menginjak usia 8-13 tahun dan pada remaja putra biasanya dimulai saat menginjak usia 9-14 tahun. Pada akhir masa pubertas, remaja akan mencapai kematangan organ reproduksi. Masa pubertas ini dapat dikatakan penanda yang sangat penting bagi awal masa remaja. Perbedaan pertumbuhan fisik remaja putra dan remaja putri adalah pada organ reproduksinya, dimana akan diproduksi hormon yang berbeda, penampilan yang berbeda, serta bentuk tubuh yang berbeda akibat berkembangnya tanda seks sekunder (Depkes RI, 2007).
Orang tua yang memiliki anak usia remaja harus mampu mendampingi anaknya dalam menyikapi masa pubertas mereka dengan baik. Karena apabila dilihat dari sudut pandang kesehatan, tidak jarang terjadi tindakan yang menyimpang yang dapat mengkhawatirkan seperti masalah yang berkaitan dengan seks bebas, penyebaran penyakit kelamin, kehamilan di luar nikah atau kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja.
Selain itu, masalah-masalah yang terjadi saat menginjak usia pubertas ini adalah perubahan fisik dan hormonal. Anak-anak yang tadinya masih kekanak-kanakan menjadi lebih sering berpikir tentang kelemahan-kelemahan dan ketidakmampuan pada dirinya, namun mereka sekaligus menemukan suatu kekuatan baru pada dirinya. Remaja pada saat menginjak usia pubertas menemukan kepercayaan diri, keberanian dan tanggung jawab yang baru (Kartono, 2006). Sehubung dengan hal tersebut, di usia remaja, khususnya remaja perempuan seringkali merasakan banyak kegelisahan, kebimbangan, kecemasan, kebingungan, kekecewaan, penolakan, kepedihan-kepedihan hati, frustasi, kesakitan jasmani dan rohani, terlebih saat sedang mengalami menstruasi dan perempuan remaja harus belajar mengatasi semua masalah itu sampai menuju kedewasaan.
Bimbingan orang tua sangat penting bagi anak yang menginjak masa pubertas, terlebih saat anak sedang mengalami stres atau banyak pikiran dan masalah. Karena masa pubertas ini biasanya memunculkan emosi yang sulit dikendalikan oleh mereka, tidak jarang sering kali terjadi perselisihan antara anak dan orang tua. Bagi orang tua, diharapkan setelah memberikan pengertian kepada anak mengenai apa saja dampak yang akan terjadi pada masa pubertas, cobalah untuk memberikan kepercayaan kepada anak dan biarkan anak membuat keputusannya supaya mereka dapat membuktikan kemampuannya. Dan apabila anak memiliki masalah bicaralah dari hati ke hati dengan mereka.
Lihat juga artikel lainnya