Tumbuh Kembang Anak Ayah Ibu & Anak

Menanamkan Pribadi Yang Jujur Sejak Dini

13 Mei 2021 Menanamkan Pribadi Yang Jujur Sejak Dini

Kejujuran merupakan aspek terpenting dalam pembentukan karakter anak. Keberanian untuk bersikap jujur muncul saat anak merasa bangga pada dirinya sendiri. Maka dari itu apabila anak dapat bersikap jujur tandanya anak mulai menunjukkan kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu. Timbulnya rasa percaya diri anak mampu memudahkan anak untuk bersosialisasi. Mengapa demikian? Karena ia tidak merasa takut dengan lingkungan sekelilingnya yang membuatnya menutup diri dan menjadi pribadi yang pasif.

Ketidakjujuran dapat kita temui saat anak-anak memasuki usia sekolah. Apabila sebelumnya seorang anak kurang percaya diri maka akan mempengaruhi bidang akademik dan pergaulan. Contohnya karena merasa bahwa ia tidak dapat menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru di sekolah saat latihan dan ulangan anak tersebut akhirnya menyontek secara disengaja dengan menyalin jawaban dari teman dan sebagainya. Sikap ini apabila terbiasa dilakukan membuat anak akan terus menerus mengulangi melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan. Contoh lain dalam pergaulan seusianya berdampak membuat anak menjadi pribadi yang tertutup (pasif) dan kurangnya rasa percaya diri sehingga tidak dapat mengeluarkan isi hatinya dengan baik kepada teman dan orang tuanya.

Faktor terpenting dalam kejujuran adalah komunikasi. Keluarga yang merupakan pilar utama pembentukan karakter anak sejak dini harus selalu mendampingi dan memberikan pengertian kepada anak berupa arti dari sikap jujur dan apa saja yang kita dapatkan apabila berperilaku dan berkata jujur kepada siapa saja baik orang tua, guru, dan teman-temannya. Komunikasi yang baik tercipta dari kejujuran. Maka dari itu anak harus bisa memahami pentingnya berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku jujur yang baik dimulai dari berkata jujur kepada siapa saja dan tidak berkata bohong untuk menutupi kesalahan. Oleh karena itu, sikap jujur dan percaya diri berjalan beriringan. Ketika kita terbiasa berkata jujur perlahan akan memunculkan kepercayaan diri sehingga terciptalah pribadi yang jujur dalam diri kita.

Memberikan contoh langsung juga dapat melatih anak untuk bersikap jujur. Anak akan meniru semua yang dilakukan orang tuanya begitu pula sikap dan perilaku mereka. Mengajari anak bersikap jujur tanpa dibarengi dengan contoh langsung akan membuat anak mempertanyakan apa yang diajarkan oleh orang tuanya. Anak akan menemukan kontradiksi dari ucapan dan perbuatan orang tuanya tentang kejujuran dan malah akan berbalik membuat anak berperilaku tidak jujur. Memberikan kesempatan anak untuk menjelaskan alasan mengapa dia berbohong juga penting jika ingin si anak berperilaku jujur sejak dini. Dengarkan keluh kesah anak dan jangan langsung memberikan hukuman tanpa mengetahui alasan yang sebenarnya. Terakhir yang tidak kalah penting, jangan sungkan untuk meminta maaf saat berbuat salah bahkan kepada anak sekalipun. Mengakui kesalahan, mengatakan apa yang terjadi dan meminta maaf untuk menebus kesalahan sangatlah penting.

Anak akan berusaha untuk mengukur kemampuan dirinya saat menghadapi masalah. Ketika kepercayaan dirinya muncul anak dapat melakukan apa yang ingin ia lakukan sesuai dengan kemauannya. Namun tetap didasari atas perilaku yang jujur. Lawan dari sifat jujur yaitu bohong. Anak yang tidak percaya diri karena kurangnya pemahaman tentang kejujuran dari lingkungan mengakibatkan ia akan merasa minder dan cenderung melarikan diri dari masalah yang dihadapi dikemudian hari lalu terbiasa mengatakan kebohongan.

 

 

Lihat juga artikel lainnya

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.