Kenali Gejala Gangguan Tidur Pada Anak
21 Januari 2021Pernahkah anda melihat anak anda sering mengalami kesulitan tidur? Atau mungkin sering terbangun di tengah malam dan anak tidak bisa tidur kembali? Atau mungkin berjalan ketika tidur? Ada kemungkinan anak anda mengalami gangguan tidur.
Dilansir dari Halodoc.com, gangguan tidur adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelainan pada tidurnya dan memengaruhi kualitas tidur. Meski penyebabnya beragam, gangguan tidur pada umumnya disebabkan oleh stres atau beberapa kondisi medis yang menyebabkan seseorang sulit untuk mengatur pola tidurnya.
Gangguan tidur ada bermacam-macam jenisnya. Namun yang paling sering kita dengar seperti insomnia, berjalan sambal tidur, parasomnia, dan banyak lagi jenisnya. Gangguan tidur tidak dapat dianggap sepele karena akan mengganggu aktivitas sehari-hari dan juga Kesehatan.
Ada berbagai gejala yang dialami seseorang yang mengalami gangguan tidur. Berikut beberapa gejala gangguan tidur pada anak.
- Bangun dan tidur pada waktu yang tidak teratur.
- Mengalami kesulitan tidur pada malam hari.
- Tungkai bergerak sendiri tanpa perintah pada saat ingin tertidur.
- Bernapas dengan irama yang tidak normal saat tidur.
- Mengalami mimpi buruk, ketakutan, berteriak, atau berjalan ketika tidur.
- Mendengkur, tersedak, mengertakkan gigi, atau berhenti bernapas selama sesaat, ketika sedang tidur.
- Sering terbangun di tengah malam saat sudah tertidur dan sulit untuk tidur kembali.
- Merasa tidak dapat menggerakkan badan ketika bangun tidur.
- Sering dan mudah mengantuk pada siang hari, sehingga dapat tiba-tiba tertidur pada waktu yang tidak wajar, misalnya saat mengemudi.
- Kesemutan atau merasakan sensasi yang menjalar ke tangan dan kaki.
- Otot terasa lemah atau sering merasa lelah.
- Mood yang mudah marah.
- Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi saat beraktivitas.
Apabila seseorang mengalami beberapa gejala gangguan tidur ini dan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya perlu memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan akan dilakukan dengan mengumpulkan beberapa data terlebih dahulu seperti mengetahui bagaimana pola tidur, durasi waktu tidur, apakah sering tiba-tiba terbangun di malam hari ketika sedang tidur, apakah sering tertidur saat melakukan aktivitas di siang hari, masalah-masalah emosional yang mungkin mempengaruhi tidur, serta riwayat sakit penderita dan obat-obatan terakhir yang diminum.
Selain itu, untuk mengumpulkan data tambahan dokter akan menanyakan juga kepada teman sekamar atau keluarga penderita. Baru setelah data terkumpul, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti memeriksa saluran pernapasan, hidung, mulut, atau tenggorokan.
Untuk menghindari gejala gangguan tidur ini, dihimbau untuk melakukan perubahan gaya hidup, sering berolahraga dan makan makanan sehat, mengurangi jadwal aktivitas, mengurangi stres dan kecemasan dalam beraktivitas, dan lainnya.
Lihat juga artikel lainnya