Tumbuh Kembang Anak

Bertanggung Jawab Melalui Hewan Peliharaan

17 Januari 2022 Bertanggung Jawab Melalui Hewan Peliharaan

Kehadiran hewan peliharaan di tengah-tengah keluarga dapat membawa suasana harmonis di dalam rumah dan menciptakan kebahagiaan tersendiri pada setiap anggota keluarga. Tingkah laku peliharaan yang cenderung manja dan sangat bersahabat dengan manusia memunculkan rasa nyaman dan ketenangan. Bagi sebagian orang, ada yang memanfaatkan peliharaan sebagai teman penghibur di rumah atau sebagai untuk menjaga keamanan rumah. Sebagian besar orang lebih memilih peliharaan yang bersahabat dengan manusia seperti kucing dan anjing.

Anak-anak sangat menyukai hewan peliharaan. Terutama hewan yang dapat menemaninya dan juga menjadi sahabatnya. Hewan peliharaan bisa menjadi media pembelajaran bagi anak mengenai rasa peduli terhadap makhluk hidup dan tanggung jawab dalam merawat peliharaan. Sebagai orang tua kita harus memberi pengertian tentang hewan peliharaan dan kebiasaan hewan peliharaan di rumah. Selain melatih dan mengajarkan tanggung jawab pada anak bagaimana memelihara hewan peliharaan, juga dapat menumbuhkan rasa sayang anak terhadap makhluk hidup lain.

Meskipun begitu, orangtua juga tetap harus mengawasi dan ikut mengurus hewan peliharaannya. Orangtua juga tetap harus bertanggung jawab atas kelangsungan hidup hewan peliharaannya. Tidak baik menjadikan hewan peliharaan semata-mata hanya untuk mengajarkan tanggung jawab pada anak. Orangtua juga harus menjadi contoh menyayangi hewan peliharaannya dengan tulus. Dengan begitu, anak juga dapat belajar dari cara orangtua merawat hewan peliharaan.

Berikut adalah cara mengajarkan tanggung jawab pada anak yang terdapat dalam memelihara hewan peliharaan.

1. Memberi makan.
Layaknya manusia, hewan peliharaan seperti kucing, anjing, kelinci, atau ikan juga memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Sebagai keluarga yang mengadopsinya, sudah menjadi tanggung jawab untuk memastikan hewan peliharaan yang diadopsi terpenuhi asupan makanannya. Orangtua bisa mengajarkan anak untuk bertanggung jawab memberi makan hewan peliharaannya. Dengan mengetahui bahwa hewan peliharaan juga membutuhkan makan, sama seperti dirinya. Anak akan lebih berempati karena rasa lapar adalah hal paling alami yang terjadi pada makhluk hidup.

2. Menjaga kebersihan hewan peliharaaan
Selain diberi makan, tidak lupa untuk mengurus hewan peliharaan dengan menjaga kesehatan serta kebersihannya. Membersihkan kandang dan membawa peliharaan ke dokter hewan secara rutin sangat diperlukan supaya hewan terhindar dari penyakit. Hal ini akan menumbuhkan kesadaran pada anak untuk peka pada kebersihan dan kesehatan.

3. Bermain bersama hewan peliharaan
Luangkanlah waktu untuk bermain dengan hewan peliharaan. Selain supaya hewan peliharaan tidak bosan dan stress, hal ini dapat menumbuhkan ikatan kasih sayang anak dengan hewan peliharaan.

Memilih hewan yang akan dipelihara juga perlu memperhatikan situasi di rumah dan kemampuan anak. Pilihlah hewan yang sekiranya tidak memberatkan si anak untuk memeliharanya. Beri pengertian pada anak bahwa tidak semua hewan bisa ia pelihara karena ada beberapa hewan yang membutuhkan perhatian khusus. Pilihlah hewan yang pemeliharaannya lebih mudah seperti ikan hias atau burung untuk permulaan. Jika anak sudah bisa bertanggung jawab secara penuh, anda bisa memelihara kucing atau anjing. Hindari memberikan peliharaan yang mungkin akan membahayakan anak jika tidak ditangani dengan baik, misalnya beberapa jenis reptil atau anjing ras tertentu. Pertimbangkan juga jika ingin memelihara lebih dari satu jenis hewan peliharaan atau menambah jumlah hewan yang dipelihara. Jangan sampai malah jadi kewalahan mengurus peliharaannya karena terlalu banyak.

Mengajarkan anak untuk bertanggung jawab melalui hewan peliharaan memang memiliki tantangannya tersediri. Namun, upaya itu akan berbuah manis jika orangtua terus bersabar dan menjadi panutan yang terbaik bagi anak.

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.