Sekolah Alam, Belajar Lebih Dekat Dengan Alam
23 Juni 2020Pada tahun ajaran baru, akan ada beberapa anak yang masuk ke sekolah baru dan jenjang baru. Seperti masuk sekolah SD, SMP, dan SMA. Sebagai salah satu persiapan masuk SMP pada khususnya, ada satu jenis sekolah yang mungkin bisa jadi pertimbangan orangtua untuk anaknya. Namanya adalah sekolah alam. Apakah itu sekolah alam?
Dari Namanya, mungkin sudah dapat diketahui seperti apa itu sekolah alam. Sekolah alam awalnya digagas oleh seorang wanita berkebangsaan Denmark yang bernama Ella Flatau pada tahun 1950-an. Ella Flatau menciptakan sebuah taman kanak-kanak pertama yang berada di hutan. Bentuk model pendidikan serperti ini mulai diadopsi oleh beberapa sekolah di Denmark sekitar tahun 1970-1980. Di Indonesia sendiri, sekolah alam dicetuskan oleh Lendo Novo. Sekolah alam pertama kali didirikan di Ciganjur pada tahun 1998. Dilansir dari Wikipedia, sekolah ini dimulai hanya dengan 8 orang murid, yakni 5 orang di Playgroup dan 3 orang di SD. Pada tahun 2001, lokasi Sekolah Alam Ciganjur ini berpindah tempat dan kemudian mengembangkan sekolah alam bernama School of Universe di Parung, Bogor. Saat ini, konsep sekolah alam sudah diadopsi oleh berbagai daerah di Indonesia.
Kurikulum pada sekolah alam pada dasarnya sama dengan sekolah lainnya, yang berbeda sekolah alam mempunyai tambahan kurikulum yang menjadi ciri khas sekolah mereka, yaitu mengaplikasikan apa yang dipelajari di dalam kelas dengan cara mempraktekkannya di alam. Untuk metode pembelajarannya tidak seperti sekolah pada umumnya yang harus berdiam di kelas. Sekolah alam lebih banyak dilakukan pada ruang terbuka, berinteraksi dengan alam, sesuai dengan metode belajar bersama alam. Sehingga anak diberi kesempatan untuk belajar dari pengalaman dengan alam secara langsung. Seperti bercocok tanam, memelihara hewan peliharaan, sesi outbound, dan lain-lain.
Untuk materi pelajaran yang dipelajari, selain materi seperti sekolah pada umumnya, materi yang diajarkan di sekolah alam menggabungkan logika, leadership, dan entrepreneurship. Anak juga mendapatkan pelajaran berharga tentang tanggung jawab dan kegiatan sosial, bekerjasama dalam tim, memimpin, dipimpin, dan memecahkan masalah Bersama.
Fasilitas dan bangunan sekolah alam kebanyakan menggunakan kelas terbuka, tanpa dinding dan jendela. Hal ini dimaksudkan supaya anak lebih banyak mendapatkan asupan udara segar. Kelas terbuka ini biasa disebut saung (bahasa Sunda) atau dengan sebutan lain sesuai daerah di mana sekolah itu berada. Biasanya dilengkapi juga dengan lapangan untuk bermain bola, kebun buah, rumah pohon, dan banyak lagi.
Pada awalnya, sekolah alam ditujukan bagi anak-anak pedesaan yang kurang mampu. Salah satunya untuk mengurangi biaya bangunan sekolah dan biaya administratif lainnya. Walaupun saat ini sekolah alam sudah banyak bermunculan di kota besar, kebanyakan lokasinya merupakan alam buatan. Hal ini akan mempengaruhi biaya pendidikan untuk para siswa. Sekolah alam yang dahulu sangat terjangkau, jadi mengarah ke sekolah eksklusif yang hanya bisa dijangkau dengan finansial yang cukup.
Sekolah alam ini sangat cocok bagi anak yang aktif dan tidak betah berada di ruang kelas , karena pembelajarannya tidak melulu ada di ruang kelas, tapi belajar di ruangan terbuka juga. Sekolah alam juga biasanya merupakan sekolah inklusi, sekolah yang menyediakan tempat bagi siswa berkebutuhan khusus.
Sekian pembahasan mengenai sekolah alam. Dengan adanya sekolah alam, anak diharapkan dapat berkembang menjadi individu yang lebih peka terhadap alam dan orang-orang sekitarnya, karena pernah mengalami interaksi secara langsung. Cobalah berkunjung ke sekolah alam untuk survei lokasi bersama anak dan komunikasikan kalau anda ingin anak anda belajar di sekolah alam.