Kesehatan Penyakit Tumbuh Kembang Anak

Kesalahan Sikap Tubuh Dalam Membaca Buku

6 November 2020 Kesalahan Sikap Tubuh Dalam Membaca Buku

Buku adalah jendela dunia. Membaca buku memiliki banyak sekali manfaat positif. Selain menambah wawasan dan pengetahuan, membaca buku juga merangsang otak untuk lebih berkembang dan dapat mempertajam ingatan.

Namun bagaimana kalau membaca buku malah dapat membawa dampak buruk khususnya pada mata? Dampak buruk ini bukan berasal dari kebiasaan membaca buku, melainkan sikap tubuh saat sedang membaca. Mulai dari bagaimana posisi tubuh dan jarak baca dapat membawa dampak pada kondisi tubuh kita. Mari kita intropeksi diri dan orang sekitar khususnya anak, apakah sikap atau cara kita membaca sudah benar.

  1. Membaca sambil tiduran
    Membaca buku memang sebaiknya dilakukan dalam keadaan santai atau sebelum tidur. Namun membaca buku dengan posisi sambil tiduran akan merangsang mata untuk cepat letih. Untuk jangka panjangnya, kelemahan mata dapat berakibat mengurangi ketajaman mata.

 

  1. Jarak baca terlalu dekat
    Jarak baca adalah jarak antara buku dan mata saat sedang membaca. Kadang karena terlalu berkonsentrasi, tanpa sadar jarak baca semakin dekat dengan buku. Jarak yang terlalu dekat saat membaca inilah yang memungkinkan mata menjadi lebih cepat lelah bahkan bisa membuat mata perih. Jarak baca yang aman adalah minimum sekitar 30 cm atau kira-kira 1 jengkal tangan orang dewasa. Apabila anda melihat jarak baca anak sudah terlalu dekat dengan buku, segera ingatkan anak supaya terbiasa membaca buku dengan jarak baca yang aman.

 

  1. Membaca di ruangan remang-remang
    Cahaya saat membaca sangat berpengaruh pada mata. Semakin cerah ruangan saat membaca, maka mata akan menjadi semakin santai. Sebaliknya, semakin redup cahaya saat membaca, maka mata akan menjadi lebih cepat lelah. Ini dikarenakan mata bekerja ekstra untuk tetap aktif. Kalau terus begini, bisa saja mata akan menjadi rusak di kemudian hari.

 

  1. Membaca di dalam kendaraan
    Saat naik mobil atau bus, sambil duduk menunggu sampai ke tempat tujuan, membaca buku dapat mengisi waktu luang. Namun tahukah anda kalau membaca buku di dalam kendaraan dapat menyebabkan mual dan pusing? Ini dikarenakan saat menaiki kendaraan, pandangan dan kondisi tubuh tidak sinkron. Saat Anda membaca buku, maka Anda memaksakan mata untuk fokus pada satu tempat, sementara tubuh Anda bergerak mengikuti arah kendaraan. Hal ini yang kemudian membuat Anda merasa tidak nyaman.

 

  1. Membaca dengan teks yang terlalu kecil
    Kadang ada buku yang memiliki ukuran teks yang sangat kecil. Membaca buku dengan font yang terlalu kecil, akan memaksa mata bekerja lebih banyak dan ini membawa dampak buruk bagi kualitas mata. Untuk mengatasi hal tersebut, apabila menemukan teks yang ukurannya kecil dan sulit dibaca. Sebaiknya menggunakan kaca pembesar sebagai bantuan untuk memperbesar teks yang akan dibaca.

 

  1. Membaca di perangkat elektronik terlalu lama
    Membaca melalui perangkat elektronik merupakan cara baru dalam membaca di mana saja dan kapan saja tanpa harus membawa banyak buku yang akan memberatkan kita. Namun jika menghabiskan waktu lama lebih dari dua jam menatap layar elektronik, maka mata akan menjadi rentan terkena sindrom penglihatan komputer (computer vision syndrome/CVS). Untuk menghindari hal tersebut, beristirahatlah setiap 20 menit sekali untuk menghindari kelelahan mata dengan fokus pada objek yang jauh selama 20 detik. Jarak baca dengan perangkat elektronik sekitar 50 – 75 cm dari mata.

 

Lihat juga artikel lainnya

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.