Ibu & Anak Tumbuh Kembang Anak

Manfaat Membangun Kecerdasan Emosional Remaja

20 Mei 2021 Manfaat Membangun Kecerdasan Emosional Remaja

Masa remaja adalah masa peralihan dari usia anak-anak menuju dewasa. Ketika seseorang memasuki masa remaja, kondisi emosinya dapat berubah menjadi labil atau tidak stabil. Emosi yang labil pada remaja dapat disebabkan oleh berbagai masalah yang ditemui oleh remaja dalam kehidupannya sehari-hari. Masalah yang biasanya dihadapi oleh remaja meliputi kebutuhan untuk diakui oleh lingkungannya, pencarian jati diri, dan persaingan dengan teman sebaya. Belum lagi ditambah dengan kondisi lingkungan yang tidak selalu baik untuk dirinya.

Emosi yang labil pada diri remaja apabila dibiarkan akan menjadi tidak terkontrol dan memicu munculnya perilaku agresif.

Perilaku agresif adalah segala tindakan yang memiliki kecenderungan untuk merusak ataupun melukai orang lain. Perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu fisik dan verbal. Tindakan agresif berupa fisik contohnya adalah perbuatan memukul dan berkelahi. Sedangkan tindakan agresif berupa verbal contohnya adalah mengejek atau merendahkan orang lain dengan kata-kata yang buruk.

Apakah perilaku agresif pada remaja dapat dicegah? Perilaku agresif pada remaja tentu bisa dicegah dengan menghadirkan peran orang tua dalam kehidupan remaja. Cara yang efektif untuk mencegah perilaku agresif pada remaja adalah dengan membantunya melatih kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan emosi pada seseorang yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki kesabaran dan tekad yang kuat ketika menghadapi suatu masalah, dapat memotivasi diri, dan mampu mengatur suasana hati.

Orang tua di rumah memiliki fungsi sebagai support system bagi remaja. Setiap hari, setidaknya luangkanlah waktu Anda selama 1-2 jam untuk menanyakan bagaimana kegiatannya hari ini, apakah berjalan sesuai harapannya atau adakah masalah yang dia alami. Posisi orang tua dalam hal ini adalah sebagai pendengar yang baik bagi anak. Memberikan waktu bagi remaja untuk bercerita dapat membantunya mengurangi luapan emosi yang sedang ia rasakan.

Ketika remaja gagal mencapai keinginannya, tetap berikan dukungan kepadanya. Kegagalan adalah hal yang biasa. Pengalaman dan pembelajaran yang dipeoleh dari kegagalan adalah hal berharga yang patut disyukuri dan dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik. Sejatinya, musuh terbesar yang dihadapi oleh remaja adalah dirinya sendiri. Maka dari itu, berikanlah motivasi kepadanya bahwa yang harus ditaklukan adalah keburukan yang ada pada dirinya sendiri. Kemampuan untuk mengontrol diri akan membawanya menjadi individu yang tangguh dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

Pada saat senggang, biarkan remaja melakukan hobinya. Rehat sejenak dari kesibukan belajar dapat membantu remaja mengatur suasana hati. Selalu arahkan remaja untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif dan tunjukan kepada remaja bahwa Anda sebagai orang tua mendukung hal-hal positif yang dikerjakannya.

Membangun kecerdasan emosional pada remaja bukan hal yang mudah, namun bukan berarti sulit dan tidak bisa dilakukan. Ketika Anda sebagai orang tua menjalankan peran sebagai support system bagi remaja, Anda sudah sangat membantu dirinya untuk melalui masa-masa remaja yang menantang dan sarat akan pergolakan batin.

 

 

Lihat juga artikel lainnya

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.