Anak Berprestasi Pendidikan Anak Tumbuh Kembang Anak

Kegiatan Ekstrakurikuler, Apakah Penting?

25 Januari 2022 Kegiatan Ekstrakurikuler, Apakah Penting?

Sebagai orang tua, Anda pasti sudah tidak asing dengan kegiatan ekstrakurikuler atau disebut juga ekskul. Setiap sekolah umumnya memiliki beberapa jenis kegiatan ini. Biasanya, jenis ekstrakurikuler yang lazim ditemui di sekolah terbagi menjadi beberapa jenis peminatan seperti seni, olah raga permainan, bela diri, kerohanian, bahasa asing, sains, jenis organisasi lainnya seperti Paskibra, Palang Merah Remaja, Pramuka, dan OSIS serta masih banyak lagi, sesuai dengan kebijakan masing-masing lembaga.

Kegiatan ekstrakurikuler terkadang masih dipandang sebelah mata oleh para orang tua. Banyak yang memiliki anggapan bahwa kegiatan ini tidak memiliki manfaat yang nyata bagi anak, dibandingkan dengan kegiatan belajar di dalam kelas. Lantas, benarkah demikian? Sebenarnya, kenapa sekolah memfasilitasi kegiatan ini di lingkungan pendidikan?

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang jadwalnya dilaksanakan di luar jam pelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi siswa dalam membangun kepribadiannya. Partisipasi siswa di dalam kegiatan ekstrakurikuler merupakan bentuk dari penerapan ilmu pengetahuan yang dipelajari siswa di kelas. Melalui kegiatan ini siswa belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan yang sifatnya teori ke dalam praktik, sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan sekitar mereka.

Contohnya, di kelas siswa mempelajari hitung-hitungan pada mata pelajaran matematika. Ketika mereka menjalani kegiatan ekstrakurikuler, mereka menerapkan ilmu tersebut untuk menyusun anggaran kegiatan. Contoh lainnya, ketika belajar geografi di kelas siswa dikenalkan dengan peta dan kompas. Mereka akan mendapatkan pengalaman yang nyata tentang cara menggunakan benda tersebut saat mengikuti kegiatan pramuka atau kelompok pecinta alam. Ruang kelas juga membatasi interaksi antar siswa. Melalui ekstrakurikuler, siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan lebih banyak siswa dari kelas dan angkatan yang berbeda. Interaksi ini penting untuk melatih anak dalam bersosialisasi dengan sesamanya.

Selain itu, tentu saja masih ada manfaat lain dari kegiatan ekstrakurikuler bagi anak di sekolah, yaitu: Pertama, melatih anak untuk membagi waktu antara kegiatan akademik dan ekstrakurikuler. Anak belajar untuk menyusun skala prioritas dan jadwal kegiatan antara belajar dengan kegiatan di luar belajar. Awalnya, mungkin anak akan mengalami kendala. Pada saat kondisi tersebut, Anda memiliki peran penting untuk membantu anak dengan memberikannya masukan dan pertimbangan untuk membagi waktu dan menyusun skala prioritas.

Kedua, menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Kegiatan ektrakurikuler memberikan kesempatan yang begitu besar bagi anak untuk menunjukkan kemampuan dan pemikirannya. Ruang diskusi pada kegiatan ini menjadi sarana bagi anak untuk belajar menyampaikan pikirannya dengan penuh percaya diri.

Ketiga, membantu anak untuk mengetahui minat dan bakat, serta mengembangkannya. Setiap anak adalah pribadi yang unik dengan karunia kemampuan yang beraneka ragam. Tidak semua anak memiliki minat dan jago pada mata pelajaran. Terdapat anak-anak yang lebih nampak bakatnya pada bidang non akademik seperti teater, musik, olah raga, dan bakat luar biasa lainnya. Kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi stimulus bagi anak yang belum mengetahui minat dan bakatnya untuk mencoba kegiatan yang membuatnya tertarik.

Itulah beberapa manfaat dari keikutsertaan anak sebagai siswa di dalam kegiatan ekstrakurikuler. Bagaimana dengan anak Anda? Apakah ada kegiatan ekstrakurikuler yang ingin ditekuninya? Menekuni kegiatan yang disenangi dapat meredakan stres. Begitu pula dengan anak Anda. Selepas kegiatan belajar di kelas, anak juga perlu diberikan ruang untuk melakukan eksplorasi dan aktualisasi diri melalui kegiatan yang disenanginya.

Bagikan Artikel ini
tentang Penulis Eduplus Indonesia

We have distributed ASIAN ELEMENTARY TIMES and FREE NOTE to elementary schools in Southeast Asia since 2013.